Pasang-surut tensi politik terus mewarnai negeri. Beragam janji para calon pemimpin dan wakil rakyat hilir mudik di telinga publik. Tak hanya demi merebut kekuasaan, menampilkan wajah baru politik pun jadi tujuan. Satu hal yang ramai mengisi publik, pesatnya pendatang baru yang terjun ke ranah politik. Selain besarnya ambang batas parlemen hingga 4%, lesunya mesin partai politik dalam kaderisasi turut memberi peluang tersendiri bagi para calon politisi.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum tahun 2018, hampir 40% generasi milenial berpengaruh besar dalam perhelatan ajang demokrasi. Beragam kalangan di generasi muda mulai dari artis, profesional, hingga akademisi tak henti berkoar demi merebut simpati publik.
Lantas, mampukah para caleg muda melenggang mulus hingga ke parlemen? Akankah janji yang disuarakan, bisa ditunaikan dari balik gedung wakil rakyat?
