Sepinya penjualan di pasaran membuat harga telur di tingkat peternak kabupaten Blitar cukup murah.
Harga jual kini tidak sebanding dengan biaya pakan ternak yang mahal hingga membuat mereka merugi.
Sekarang para peternak hanya mampu melakukan pengiriman telur satu kali per minggu akibat minimnya permintaan. Padahal sebelumnya, peternak mampu mengirim dua kali ke luar daerah Blitar seperti Jakarta, Jawa Tengah serta Madura.