VIVAnews - Guru agama Sekolah Dasar Trisula Perwari Bukittinggi Darmuya membantah peristiwa kekerasan yang terjadi di sekolah tersebut ada saat jam pengajarannya. Darmuya mengaku merasa dipojokkan oleh keterangan Kepala Sekolah yang menyebutkan aksi kekerasan siswa SD terjadi saat jam pelajaran agama yang dilakukan di dalam mushola.