Ada satu binatang mitologis yang selalu menghiasi tradisi Dugderan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan di Semarang, yaitu Warak Ngendog.
Warak Ngendog memiliki rupa berkepala naga, berkaki kambing, bertubuh bulat, dan bertelur.
Warak berasal dari bahasa Jawa yang bermakna badak. Pendapat lain menyebut, Warak diambil dari bahasa Arab yang artinya suci.
Sementara, Ngendog berasal dari bahasa Jawa yang artinya bertelur.
Binatang ini pun dianggap sebagai simbol perpaduan beragam etnis yang hidup di Kota Semarang, seperti Cina, Jawa, dan Arab.