Di bulan Ramadan, Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho atau lebih populer dengan Masjid Cheng Ho ini tidak hanya sibuk dengan kegiatan shalat wajib dan tarawih tapi juga sebagai pusat para Mualaf kota Palembang untuk belajar agama islam dan mengembangkan pengetahuan serta bacaan Al Quran hingga khatam Al Quran.
Nama masjid ini diambil dari Laksamana Ceng Ho yang berjasa mengembangkan Islam di Palembang. Bangunan masjid ini merupakan perpaduan budaya Sriwijaya dan Tiongkok. Dengan gaya arsitekturnya yang kental dengan budaya Tiongkok atap yang berundak-undak dan dua menara masjid mirip pagoda.
Dibangun pada tahun 2003 oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia menjelang dan selama bulan suci Ramadan, Masjid Cheng Ho selalu ramai dikunjungi jemaah dari dalam dan luar negeri baik yang ingin beribadah atau hanya sekadar berwisata.