Alat memasak sampah ini diciptakan oleh Pandji Prawishuda seorang dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung yang mampu mengubah sampah popok bayi menjadi kompos. Alat yang diciptakannya sejak tahun 2013 diberi nama reaktor torefaksi basah atau hidrotermal. Tidak hanya popok bayi sampah bekas plastik mi instan bungkus kopi juga bisa dimasak dan diubah menjadi kompos.
Mekanisme alat memasak sampah ini cukup mudah tinggal memasukan sampah ke dalam tabung yang dicampur dengan air. Lalu dipanaskan dengan suhu 200 derajat celsius dan menggunakan tegangan listrik sebesar 2000 watt selama tiga puluh menit. Setelah proses memasak sampah dengan alat ini barulah terdapat kompos dan cairan yang nantinya digunakan sebagai pupuk kesuburan tanaman.
Permasalahan sampah popok bayi memang menjadi masalah yang dikeluhkan lantaran sulit terurai. Menurut Pandji alat memasak sampah ini menghabiskan biaya hingga 20 juta rupiah dan sudah disebarkan ke tiga universitas ternama yang ada di Indonesia. Dengan tujuan agar inovasi alat ini bisa digunakan di tempat-tempat dengan skala yang kecil untuk kebutuhan masyarakat khususnya pengelolaan sampah.