KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA — Galang Dzakirul Idzam berusia tujuh tahun harus kehilangan masa anak-anaknya yang meskinya membahagiakan. Bocah ini berasal dari Pedukuhan Plarangan divonis menderita Sindrom Hunter atau Mukopolisakaridosis tipe 2.
Galank dikenal sebagai anak yang aktif dan ceriwis. Namun ketika berusia 3 tahun, Galank mengalami pilek parah. Pilek berkepanjangan dia alami sampai setelah ingusnya menghilang, justru ukuran kepalanya mulai membesar diikuti sendi-sendi tulang yang mengkaku. Di usia lima tahun, ia terpaksa tidak lagi belajar bersama teman-teman sebayanya. Dia kini hanya sanggup mengucap tiga kata saja, yaitu bapak, nenek dan nasi.
Riwayat penyakit bocah ini baru ketahuan ketika pemerintah menggalangkkan program imunisasi Measles Rubella beberapa waktu lalu. Galang pun dirujuk ke RSUP Sardjito. Galang ditangani oleh beberapa poli sekaligus. Dari poli syaraf, poli paru dan sebagainya sampai menjalani operasi syaraf kepala.Dari uji laboratorium yang dikirimkan ke Taiwan, Galank divonis terkena sindrom hunter
Sindrom Hunter sendiri adalah gangguan genetik langka yang terjadi ketika enzim yang dibutuhkan tubuh anda hilang atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena tidak memiliki cukup enzim untuk mencegah molekul kompleks, molekul membangun dalam jumlah yang berbahya dalam sel dan jaringan tertentu. Penumpukan yang terjadi dalam sindrom Hunter akhirnya menyebabkan kerusakan permanen, progresif yang mempengaruhi penampilan, perkembangan mental, fungsi organ dan kemampuan fisik.
Galank mengalami hidrosepalus, diabetes, paru-paru dan hati hingga komplikasi lain diakibatkan karena tubuhnya yang tidak bisa memecah zat gula dan protein.
Semoga saja masih bisa disembuhkan ya