Badai Maria menghantam Puerto Riko, Rabu (20/9) waktu setempat. Sejak mendekati pulau berpenghuni 3,4 juta orang ini, kekuatan Badai Maria melemah menjadi masuk dalam kategori IV.
Meskipun demikian, Badai Maria tetap berbahaya. Sebelum pukul 11 pagi, mata Badai Maria dilaporkan berada sekitar 40 kilometer dari Ibu Kota San Juan.
Kencangnya angin terasa begitu kuat dengan kecepatan maksimum 220 kilometer per jam. Laju angin mampu merusak sejumlah bagian bangunan dan membuat benda-benda berterbangan. Warga mencari cara untuk berlindung di tempat yang lebih aman.
Pemerintah sudah menyiapkan 500 tempat pengungsian yang bisa mengakomodasi 67 ribu orang. Belajar dari badai besar yang terjadi tahun 19-28, pemerintah melakukan segala upaya agar warga Puerto Riko tak menjadi korban dari terjangan Badai Maria.
Usai Badai Maria bergerak meninggalkan Puerto Riko, warga disisakan dengan segudang masalah. Jalanan dipenuhi dengan pohon tumbang dan serpihan bangunan. Aliran listrik dan akses komunikasi terputus, termasuk pelabuhan dan bandara. Pemerintah menetapkan jam malam dari pukul 6 malam sampai dengan 6 pagi hingga Sabtu waktu setempat. Ini agar warga terhindar dari kemungkinan terjangan tanah longsor di malam yang gelap.