Seiring banyaknya warga Rohingya yang datang dari Myanmar, pemerintah Banglades dan organisasi kemanusiaan internasional berupaya keras memenuhi kebutuhan pangan dan tempat tinggal bagi para pengungsi. Jumlah pengungsi Rohingya memang terus bertambah.
Saat ini, sejumlah kamp pengungsian sementara muncul di area perbukitan "Cox’s Bazar" yang berlumpur. Sanitasi yang buruk membuat penyakit bisa mewabah sewaktu-waktu. Apalagi, kamp ini dihuni mayoritas anak-anak dan perempuan.
Minimnya bahan pangan juga membuat para pengungsi harus antre panjang demi mendapat paket bantuan.
Sejak kekerasan pecah 25 Agustus lalu, tak kurang dari 410 ribu pengungsi Rohingya masuk Banglades. Hal ini memunculkan ancaman krisis kemanusiaan yang nyata, jika komunitas internasional lambat bertindak.