Fake GPS: sopir Uber gunakan GPS palsu untuk naikkan tagihan penumpang - TomoNews

2017-09-07 3

DKI JAKARTA — Kini perjalanan kita menjadi dipermudah semenjak hadirnya jasa transportasi online. Namun kita harus tetap waspada seperti salah satu kisah dari seorang penumpang korban fake GPS dari Uber yang sudah terjadi sejak tanggal 2 Juli lalu.

Wanita ini bernama Visca Anastashia. Diceritakan melalui akun Instagramnya, ia memesan Uber dari Bandara Soekarno Hatta menuju rumahnya di Cikarang. Visca bersama saudaranya naik Uber sekitar pukul 1 malam dari Bandara. Biasanya Visca naik Grab Car, tapi ia memilih Uber karena perjalanan Uber dihitung per km karena mau menurunkan saudaranya.

Namun tiba-tiba saat ia tiba di tempat tujuan, Visca menyadari bahwa jarak tempuhnya mencapai angka 355 km, dan harus membayar sebesar Rp 947,500. Padahal ia seharusnya hanya membayar Rp 327,500. Sang supir beralasan bahwa angka tersebut muncul karena Visca menurunkan orang dan terhitung double.

Padahal jarak tempuh sesungguhnya dari Bandara menuju Bekasi, hanya sekitar 73,8 km. Tapi dengan GPS palsu, jarak bertambah menjadi 355 km. Jika dilihat rute GPS palsu, jarak tempuh itu bercabang tiga tidak beraturan.

Mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan, Visca melapor ke pihak Uber Indonesia melalui Twitter. Visca bukan satu-satunya, ternyata ada masih ada banyak kisah dari korban GPS palsu. Kebanyakan keluhannya sama, setelah akan membayar tiba-tiba tagihannya membengkak 2-3 kali lipat.

Pihak Uber Indonesia akhirnya menanggapi masalah tersebut. Melalui Kumparan, pihak Uber berkata bahwa mitra pengemudi tersebut telah melanggar Ketentuan Penggunaan dan Panduan Komunitas Uber.

Sejauh ini pihak Uber berkomitmen akan menonaktifkan mitra pengemudi yang bersangkutan. Dan belum diketahui langkah apa yang akan Uber lakukan untuk pencegahan supir pengguna GPS palsu.