BUSAN / KOREA SELATAN — Mahasiswa Indonesia, Jessica Setia, berusia 21 tahun harus mendapat 8 jahitan karena bibirnya yang robek serta memar di dagu, dirinya diduga telah dianiaya penjaga night club di Groove, Seomyeon, Busan. Penganiayaan diduga terjadi karena motif rasis. Jessica bersama dengan teman-temannya Gabrielle dan Joshua Irwin datang sekitar pukul 23.00.
Dilansir dari the Korea Herald, Jessica mengaku beberapa teman Koreanya dapat masuk dengan mudah sedangkan dirinya dan teman Indonesia lain dipersulit. Menurutnya, temannya yang bernama Gabrielle didorong oleh penjaga night club tersebut dan ID nya dibuang. Pria tersebut juga mengeluarkan kata kasar.
Melihat kejadian ini, Jessica pun ikut emosi dan mendorong balik penjaga night club tersebut. Ternyata tindakannya ini membuatnya marah dan memukul balik Jessica. Namun, pihak club memberikan keterangan yang berbeda, menurutnya, Jessica yang lebih dulu mengeluarkan kata kasar dan memukul penjaga club tersebut. Penjaga club tersebut dikatakan hanya berusaha membela diri. Pihaknya juga menyangkal adanya rasisme di club tersebut. Semua pelanggan diperlakukan sama.
Setelah kejadian pemukulan tersebut, teman Jessica langsung menghubungi polisi. Polisi langsung mengamankan tersangka dan hingga kini polisi Seomyeon Busan masih melakukan investigasi. Dilansir dari Okezone, Aji Surya selaku perwakilan Kudataan Besar RI di Seoul, pihaknya akan mendampingi Jessica dalam perkara ini.
Berita ini menjadi viral setelah diunggah oleh Joshua Irwin dalam akun Facebook-nya. Ternyata Joshua Irwin berasal dari Afrika Selatan. Dirinya mengaku rasisme adalah isu yang dekat dengannya dan tidak hanya melihat hal ini di Afrika Selatan, dirinya mengaku telah menjadi saksi tindakan rasis di Korea.