INDONESIA — Atraksi lumba-lumba adalah atraksi favorit di sirkus keliling yang ada di Indonesia. Namun tidak banyak orang tahu kisah sesungguhnya yang terekam dalam dokumenter yang ditayangkan di Channel News Asia pada tanggal 26 Agustus lalu.
Atraksi ini bisa ditemukan di sirkus yang biasa berkeliling di seluruh daerah Indonesia. Pengunjung umumnya menonton sirkus lumba-lumba karena ingin mengedukasi anak dan juga sebagai hiburan.
Dalam film dokumenter tersebut, para aktivis tidak setuju jika mamalia laut pandai ini dikurung dengan kejam. Apalagi dengan dalih ‘konservasi’. Lumba-lumba malang ini dikurung di dalam kolam kecil dan berklorin.
Mereka juga dibiarkan kelaparan sepanjang hari, supaya mereka bisa menampilkan trik saat pertunjukan dan mendapatkan potongan ikan dari pelatih mereka.
Lumba-lumba termasuk mamalia laut yang secara resmi dikategorikan sebagai satwa yang dilindungi di Indonesia. Secara teknis, orang dilarang untuk menangkap mereka, memelihara, dipindahkan atau diperdagangkan.
Dalam dokumenter itu ditekankan bahwa industri sirkus lumba-lumba ini memanfaatkan celah yang ada. Salah satu dalih yang digunakan biasanya, lumba-lumba tersebut ‘tidak sengaja tertangkap nelayan. Padahal faktanya, lumba-lumba ini dijual dengan harga tinggi.
Ada 7 perusahaan yang secara legal menyimpan 90 lumba-lumba dan sudah resmi sebagai tempat konservasi untuk memelihara hewan yang dilindungi demi penelitian ilmiah dan juga pengamanan.
Untungnya juga ada banyak aktivis yang giat bekerja membantu mengakhiri sirkus lumba-lumba keliling di Indonesia. Salah satunya, Jakarta Animal Aid Network atau JAAN berada di barisan depan pertarungan ini.
Ayo kawan, kita bantu mereka mengakhiri kekejaman sirkus lumba-lumba di Indonesia.