Membaca menjadi kegiatan yang baik dan dapat membuka wawasan lebih luas. Seperti juga yang digiatkan seorang perempuan di Jakarta. Ia rela memberikan waktunya untuk mendidik anak-anak pemulung membaca dan belajar agar mereka punya kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Minggu pagi jadi yang dinanti anak-anak pemulung di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Di hari ini, mereka bisa mendapat belajar tambahan gratis seperti membaca dan berhitung.
Berada di tengah pemukiman pemulung dan jauh dari kata layak, taman belajar ini digagas oleh Sri Mulyati atau yang dikenal sebagai Bu Nung. Dengan telaten, Sri mengajarkan anak-anak yang memang kurang mendapat pendidikan layak.
Sri dulunya juga bekerja sebagai pemulung. Ia membanting tulang untuk membesarkan 12 anaknya setelah sang suami meninggal dunia. Kepeduliannya terhadap pendidikan anak membuat ia tergerak mengajar ngaji dan baca tulis. Hingga pada akhirnya ada bantuan yang datang memberi tempat untuk membuka taman belajar.
Kehadiran Sri membahawa kebahagiaan bagi anak-anak. Mereka mendapat ilmu dan bimbingan yang diperlukan untuk bekal kehidupan. Untuk mendidik anak-anak ini, Sri dibantu satu orang pengajar. Di mata Yasmin, Sri adalah sosok yang penuh motivasi meski dalam keterbatasan.