JAWA TIMUR, INDONESIA — Malang nasib Dedi, mahasiswa tingkat akhir dari Universitas Muhammadiyah Jember tewas ditembak oleh oknum anggota polisi pada hari Sabtu 11 Maret lalu di depan pertokoan Hardy’s kota Jember, Jawa Timur.
Mahasiswa Sastra Indonesia yang berusia 25 tahun ini berasal dari kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Malam itu pukul 01:45 dini hari, Dedi bersama temannya Rama mengendarai motor setelah pulang tempat hiburan malam.
Saat di jalan Dedi merasa terganggu dengan mobil di depannya yang menghadang jalannya. Ia pun menyalip mobil tersebut dan menghentikannya. Sebelum kejadian, Dedi sempat bertengkar dengan penumpang mobil sampai akhirnya terdengar suara letusan dan Dedi terkapar di jalan dengan bekas tembakan di wajahnya.
Saat itu juga mobil Jazz langsung melarikan diri dari tempat kejadian sesaat setelah Dedi ditembak. Polisi sudah menemukan bukti bahwa tersangka kasus ini berinisial BM yang masih berusia 24 tahun yang merupakan seorang anggota Brimob.
BM mengaku pada saat kejadian terjadi pertengkaran dan saat itu, juga terjadi perebutan senjata. Tapi secara tidak sengaja pistol itu meletus dan menembak wajah Dedy. BM dijerat pasal 338 KUHP juncto 359, karena dianggap lalai.