Penembakan di perbatasan Amerika-Meksiko menimbulkan perdebatan pendapat - Tomonews

2017-02-25 12

PENDAPAT MAHKAMAH AGUNG TERBAGI ATAS PENEMBAKAN LINTAS-PERBATASAN


Download Aplikasi terfavorit kami di link berikut ini, sekarang juga! https://goo.gl/1pHjTA

Penembakan lintas-perbatasan berada di bawah pemeriksaan ketat.

Pendapat Mahkamah Agung Amerika Serikat terbagi mengenai apakah mereka akan memperbolehkan pengajuan kasus hak-hak sipil keluarga Meksiko terhadap seorang penjaga perbatasan Amerika.

Kasus berkaitan dengan penembakan lintas-perbatasan Sergio Hernandez berumur 15 tahun pada 2010 oleh petugas penjaga perbatasan Amerika bernama Jesus Mesa.

Pada bulan Juni 2010, Hernandez dan teman-temannya sedang bermain adu nyali di sepanjang dinding pembatas yang memisahkan Juarez, Meksiko dari El Paso, Texas.

Mesa menangkap salah satu remaja dan menahannya di sisi perbatasan Amerika, sementara yang lain melarikan diri.

Mesa kemudian menembak dan membunuh Hernandez, yang mengintip dari balik tiang di sisi perbatasan Meksiko.

Mesa mengatakan ia hanya membela diri setelah batu-batu dilemparkan melintasi perbatasan, tetapi ponsel rekaman kejadian kemudian menyangkal klaim ini.

Mahkamah Agung meninjau putusan pengadilan banding 2015 yang menutup kasus keluarga Hernandez terhadap Mesa.

Laporan menyarankan pengadilan yang konservatif menangani kasus dengan skeptis sedangkan kaum liberal mendukung keluarga anak itu, yang dapat mengakibatkan perpecahan 4-4.

Keadaan seri akan menyebabkan keputusan pengadilan banding menguntungkan Mesa.

Menurut pengacara Mesa, hukum demi keluarga anak itu berarti orang asing juga bisa menuntut Amerika Serikat atas serangan drone di luar negeri lainnya.

Free Traffic Exchange