AHOK VS ANIES MENUJU
PILKADA DKI BABAK DUA
Pilkada serentak telah dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2017 lalu dan ada total 101 daerah di seluruh Indonesia yang ikut berpartisipasi.
Meskipun demikian, topik pilkada DKI Jakarta justru menjadi perhatian seluruh rakyat Indonesia sejak bulan Oktober 2016 lalu.
Pencarian gubernur DKI Jakarta baru, diikuti oleh 3 kandidat yaitu Agus - Silvy; Basuki - Djarot; dan Anies - Sandi.
Beberapa media mengadakan quickcount hasil pencoblosan Pilkada DKI 2017 yang menunjukkan bahwa Basuki-Djarot berada di posisi pertama, kedua diraih oleh Anies-Sandi, dan terakhir pasangan Agus - Silvy.
Peringkat pertama diraih oleh paslon nomor dua. Ini membuktikan bahwa rakyat tidak terpengaruh isu agama yang dijalani oleh calon gubernur sekaligus petahana, Basuki Tjahaya Purnama.
Terbukti dari hasil jumlah suara untuk Basuki-Djarot yang menang telak di TPS area markas besar FPI.
Di peringkat kedua, paslon nomor 3 berhasil menaikkan angka pemilihnya. Pasangan ini biasanya selalu berada di urutan terakhir dalam tiap lembaga survey.
Pasangan nomor urut tiga ini adalah rival terkuat dari pasangan nomor urut 2. Karena rakyat Jakarta yang anti-Ahok pasti ingin memilih calon gubernur yang muslim dan santun.
Meskipun dari hasil quickcount sudah menunjukkan bahwa pasangan Basuki-Djarot memenangkan Pilkada DKI ada kemungkinan akan diadakan putaran kedua.
Putaran kedua akan diadakan jika dalam hasil penghitungan resmi dari KPU tidak ada paslon yang memperoleh suara lebih dari 50%. Maka, kedua paslon peringkat 1 dan 2 akan bertanding ulang pada tanggal 19 April 2017.
