Meski belum resmi diumumkan susunan kepengurusan baru Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto memicu kontroversi. Ada sejumlah nama yang pernah bermasalah secara hukum maupun etik. Namun Sekjen Partai Golkar Idrus Marham membantah validitas draft tersebut.