Sopir Angkot Unjuk Rasa, Calon Penumpang Terlantar di Terminal Pasar Bawah

2016-03-01 14

Laporan wartawan Tribun Lampung, Ana Puspita

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Calon penumpang di Terminal Pasar bawah, Bandar Lampung terlantar.

Mereka tak bisa bepergian ke tempat tujuan karena sama sekali tak ada angkot yang beroperasi di terminal tersebut. Bus Rapid Transit (BRT) juga tak ingin meyani penumpang karena enggan mengambil risiko yang tak diinginkan.

Diketahui, unjuk rasa sopir angkot sembilan trayek angkutan kota (Angkot), Senin (29/2), membuat banyak calon penumpang mengeluh. Mereka kebingungan lantaran tidak kunjung mendapatkan kendaraan umum yang bisa ditumpangi untuk sampai ke tempat tujuan.

Calon penumpang yang bosan menunggu akhirnya minta bantuan saudara untuk menjemput. Adapun jasa ojek jadi alternatif lain.

Yati, misalnya. Warga Telukbetung itu, bersama keponakannya harus tertahan di terminal.

"Katanya demo ya. Mau naik BRT juga enggak bisa lagi karena enggak jalan. Ini akhirnya minta jemput saudara aja," ujarnya.

Nasib serupa dialami Sofan Hafit. Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan itu terlambat sampai di rumah lantaran angkot Tanjungkarang-Sukabumi tidak beroperasi. Menunggu hingga dua jam tak membuahkan hasil.

Sebenarnya, menurut dia, ada satu armada BRT trayek Ir Sutami-Tanjungkarang terparkir di halte. Namun sang sopir memilih memarkir kendaraannya di depan halte karena tidak mau ambil resiko jika tetap mengambil penumpang seperti biasanya.

"Ya minta jemput ajalah ini akhirnya," terang Sofan.

Diberitakan sebelumnya, kesembilan trayek angkot yakni angkot jurusan Rajabasa, Way Kandis, Sukarame, Garuntang, Sukabumi, Kemiling, Permata Biru, Ratulangi dan Sukaraja mengadakan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung terkait dengan kebijakan perubahan jalur trayek.

Aksi unjuk rasa ini membuat angkot tidak beroperasi seperti biasa sehingga banyak penumpang yang terlantar.

Free Traffic Exchange