Ibu dan Anak yang Tinggal di Kandang Kambing, Akhirnya Dipindahkan

2016-02-16 1,600

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Janda berusia 40 tahun, Isma Wanti, yang selama ini tinggal di kandang kambing, Jalan Pipa Utama, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, akhirnya dipindahkan ke rumah kontrakan oleh pihak kecamatan.

"Saya disuruh pindah tadi malam, jadi saya pindah. Uang kontrakannya yang biayain orang kecamatan Medan Polonia," katanya, Selasa (16/2/2016).

Ibu empat anak ini berharap bantuan oleh pihak mana pun yang mau memberi ia pekerjaan, agar dapat membiayai kehidupannya sehari-hari.

Sementara itu, Camat Medan Polonia Aidal mengatakan, setelah mendapat informasi ada warganya yang tinggal di kandang kambing, ia langsung melihatnya.

"Karena memprihatinkan saya pindahkan beliau ke rumah kontrakan, untuk biaya kami yang menanggung," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dini bersama ibunya, Isma Wanti, sudah tinggal selama enam tahun di kandang kambing.

Selama itu, ia tak pernah lepas dari bau kambing yang cukup mengganggu kegiatannya, terutama saat belajar.

"Ya namanya tinggal di kandang kambing, jadi baunya ada lah, tapi kata mamak (ibu) ya harus belajar saja," kata siswa sekolah dasar kelas 5 di Jalan Pipa Utama, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Senin (15/2/2016).

Dini menambahkan, selama tinggal enam tahun di kandang kambing tersebut, ia pun selalu kebasahan saat hujan turun.

"Kalau hujan ya pindahlah, karena kalau hujan di sini bocor, kalau banjir juga harus pindah-pindah," katanya.

Dia berharap dapat tinggal di rumah yang lebih layak, tidak ada bau kambing, tidak bocor kalau hujan, bersih serta wangi.

Isma bercerita, awalnya kerap diusir dari rumah kontrakan, karena tidak bisa membayar uang sewa.

"Dulu nyewa, (sering) diusir orang yang punya kontrakan, karena gak bisa bayar. Pas cari kerja, ditawari jaga kandang kambing. Karena gak ada rumah, ditawari juga tinggal di sini," ujar ibu empat anak ini.

Dia menambahkan, untuk menjaga kambing ia tidak memperoleh upah, hanya mendapatkan tempat tinggal dikandang kambing tersebut.

"Kalau gaji gak ada, untuk uang makan saya cari-cari, kadang nyuci atau urut orang kalau ada panggilan," katanya.

Dia berharap pemerintah mau memberi uang pinjaman untuk usahanya agar mampu menyewah rumah yang lebih layak. (*)