TRIBUNNEWS.COM,NUNUKAN -- Dersean Monengkey alias Ecan (10) dan Conet (4), Selasa (9/2/2016) dinihari, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Keduanya ditemukan petugas telah tewas, usai petugas Pemadam Kebakaran memadamkan api di dua rumah nomor 44 dan 45 di Jalan PLN Lama, Gang Pak Jana RT 17, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan.
Dari rumah sakit, kedua jenazah anak pasangan Meldelin (25) dan Andri itu disemayamkan di Jalan Pattimura, Kandang Babi, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, di rumah kerabatnya, yang masih bersaudara dengan Mariah ibu Meldelin.
Satu jam sebelum peristiwa itu, hampir seisi rumah masih duduk di teras.
Pemadaman listrik yang terjadi sejak pukul 06.00 pagi, membuat mereka merasa kepanasan di dalam kamar.
Setelah ngantuk, semua beranjak ke kamar masing-masing.
Selain William Monengkey (60) sang kakek, Meldelin, dan ketiga anaknya juga ditemani seorang ponakan dan seorang lagi kerabatnya.
Maria, ibu Meldelin sedang berada di luar kota. Sedangkan Meldelin diketahui sudah bercerai dengan Andri suaminya, yang kini berada di Balikpapan.
Malam itu, Meldelin tidur di kamar paling depan di lantai satu rumah itu. Sedangkan Conet di kamar tengah yang letaknya kedua dari depan.
Ecan tidur di kamar ketiga dari depan. Kamar yang ditiduri Ecan dilengkapi dengan kamar mandi.
Tak ingin tidur dalam kondisi gelap, sebuah lilin dinyalakan di kamar tidur Conet. Tak jauh dari lilin itu, terdapat lemari kayu.
“Pas depan lemari lilinnya. Baju-baju juga di situ,” cerita Meldelin.
Baru akan beranjak tidur, staf Bidang Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nunukan itu melihat api dari kamar Conet.
Ia pun bergegas memadamkannya dengan mencari air seadanya.
“Anak saya ini teriak mami mami. Aku teriak Ecan Econ. Tapi sudah penuh asap, jadi aku tidak melihat mereka sudah. Sambil teriak Ecan Econ, saya mau padamkan api tetapi sudah semakin besar,” katanya.
Meldelin masih mengingat, kebakaran yang berawal dari lilin yang membakar lemari kayu itu, begitu cepat terjadi.
“Dalam hitungan detik semuanya terbakar. Apinya luar biasa besar sekali, tidak kelihatan semuanya sudah,” ujarnya.
Selain menghanguskan rumah milik Wiliam, kebakaran dinihari itu juga menghanguskan rumah milik Marijan di sebelah kirinya.
Setelah api padam, Ecan ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam bak air.
Sedangkan Conet tewas terpanggang dan ditemukan di bawah bekas kasur yang terbakar.
Penyidik Polres Nunukan, Selasa sore melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kediaman Willam Monengkey.
Di rumah itu, Polisi berupaya mengungkap penyebab kebakaran pada dinihari sebelumnya yang menewaskan kedua cucunya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nunukan AKP Suparno mengatakan, dari informasi awal yang dikumpulkan, kebakaran yang menghanguskan dua rumah itu disebabkan karena adanya api.
“Informasinya lilin. Tetapi untuk lebih jelas dan pastinya kita akan konfirmasi mereka yang tinggal di rumah,” ujarnya.
Polisi belum memintai keterangan dari mereka yang ada di dalam rumah itu, saat kebakaran terjadi.
“Yang tinggal di tempat di sini belum bisa dimintai keterangan. Saya akan mendalami dari situ,” ujarnya.
Dalam kasus itu, pihaknya telah meminta keterangan dari Marijan, selaku pelapor yang juga menjadi korban pada kebakaran itu.
“Sementara pihak pelapor dari rumah sebelahnya, Pak Marijan, memang asal api dari rumah Pak Wiliam,” katanya. (*)