TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Ribuan warga mengepung sekretariat Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Bangka Belitung, Jumat (5/2/2016), sejak pagi hari.
Konsentrasi masa semakin meningkat usai salat Jumat.
Kondisi ini membuat aparat dipimpin oleh Dandim 0413 Bangka Letkol (Inf) Utten Simbolon terus melakukan negoisasi dengan pihak Ahmadiyah.
Setelah pembicaraan alot akhirnya pengikut Ahmadiyah bersedia dievakuasi sementara ke tempat yang dirahasiakan.
Sebelumnya, Jemaat Ahmadiyah itu menolak untuk meninggalkan rumah yang sudah belasan tahun mereka tempati itu, meski Bupati Bangka, Tarmizi memberikan tenggang waktu hingga 5 Februari 2015 harus sudah meninggalkan rumah mereka.
Keputusan ini diambil karena Ahmadiyah bertentangan dengan fatwa MUI, dan disebut aliran sesat.
Jemaat Ahamdiyah yang terdiri dari anak dibawah umur dan perempuan serta suami mereka harus meninggalkan rumah mereka sementara waktu itu, mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian. (*)
