TEMPO.CO, Ratusan anggota eks Gafatar, warga Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY, tiba di gelanggang Youth Center, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Jumat sore lalu. Setibanya di tempat penampungan sementara tersebut, mereka akan ditempatkan di ruangan yang telah disediakan, baik warga yang ber KTP kota maupun kabupaten. Selain itu, mereka juga akan mendapat binaan serta trauma healing bagi anak-anak.
Sebanyak 236 warga DIY, yang merupakan anggota eks Gafatar yang sebelumnya menempati asrama haji Donohudan di Boyolali, Jawa Tengah, telah tiba di tempat penampungan sementara, Youth Centre, Sleman. Para anggota eks Gafatar tersebut dibawa dengan menggunakan 5 bus besar, kemudian mereka pun langsung ditempatkan di barak pengungsian yang sudah disiapkan Dinas Kementerian Sosial setempat.
Sementara itu, baik anak-anak maupun orang dewasa dan orang tua, saat ini jumlah secara keseluruhan warga eks Gafatar yang berada di Youth Center, Sleman, yakni 245 orang yang terdiri dari Kabupaten Bantul, kota , dan Sleman. Sebelumnya 9 orang di antaranya sudah datang terlebih dulu, serta juga menempati kamar yang disediakan.
Seluruhnya ditempatkan secara terpisah antara wanita, dan pria di dalam gedung aula gelanggang olah raga Youth Center, namun ada pula di antaranya ditempatkan di dalam kamar dengan beberapa tempat tidur bertingkat.
Salah satu warga eks Gafatar, Samsul, menuturkan, dirinya akan mengikuti apa kata pemerintah, serta ke depannya nanti ia akan mencoba memulai dengan usaha dagang untuk menyambung hidup keluarganya.
Sementara itu, kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi, mengatakan, meski demikian untuk sementara waktu, selama proses karantina di Youth Center tersebut, mereka belum bisa ditemui kerabat dan keluarga masing-masing.
Nantinya para anggota eks Gafatar ini, akan dibina, dan diberikan pendampingan, serta penyuluhan untuk mengembalikan kondisi psikologis.
Sementara bagi anak-anak akan dilakukan penanganan tersendiri, baik trauma healing, maupun dengan permainan anak yang menghibur.
Jurnalis Video: Hand Wahyu (Yogyakarta)
Editor: Denny Sugiharto
Narator: Ngarto Februana