TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Sore Ceria (Socer) merupakan sebuah komunitas yang mewadahi para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai ajang pengembangan diri, minat, dan bakat di bidang broadcast sebagai penyiar radio.
Komunitas ini juga merupakan pelopornya program penyiar berbasis pelajar di Lampung.
Pada Rabu (27/01/16) sore, Tribun menyambangi komunitas yang sudah berdiri pada 2002 ini di Jalan Jendral Gatot Subroto No. 26 (Gedung RRI Lampung).
Disana terlihat beberapa penyiar pelajar Sore Ceria yang sedang asyik on air membawakan sebuah tema acara radio yang ada pada sore itu, dan dengan lancarnya mereka bercakap selayaknya seorang penyiar radio profesional.
Koordinator Komunitas Penyiar Pelajar Sore Ceria, Vian Fabian mengatakan bahwa Sore Ceria sendiri merupakan sebuah komunitas penyiar radio yang dibentuk untuk mewadahi mereka para pelajar SMA, yang menyukai dan memiliki minat tersendiri di dalam dunia broadcasting sebagai penyiar radio.
“Komunitas ini konsepnya berupa gelombang angkatan yang masa perekrutannya dibuka sebanyak setahun sekali, dan sekarang sudah masuk angkatan ke 20 menuju 21,” tuturnya.
Jadi dalam arti kata, setiap setahun sekali akan ada perekrutan anggota baru untuk menjadi anggota penyiar radio di Sore Ceria, dengan sekali perekrutan sebanyak 25 sampai 30 pelajar.
“Kenapa sasaran kita hanya pelajar SMA? Ini karena masa-masa SMA merupakan masa kedewasaan seseorang mulai tumbuh berkembang dengan mulai memiliki beragam pola pikir yang dilihat dalam lingkungan sekitarnya," ujar Vian.
"Dari situ kami memberikan salah satu sarana sebagai pengembangan diri mereka melalui program broadcasting ini, dengan modal pengalaman yang sudah mereka dapatkan di sini," katanya.
"Diharapkan para pelajar mendapatkan bekal atau modal hidup yang berharga yang bisa menjadi salah Satu pegangan hidupnya sendiri, salah Satunya sebagai modal karir mereka sendiri,”ujar Vian.
Salah Satu anggota Sore Ceria angkatan ke 20, Matius Gilang Zero Novesca (18), pelajar kelas Tiga SMA Xaverius Bandar Lampung mengatakan, bahwa didalam komunitas Penyiar Pelajar Sore Ceria, dirinya mendapat banyak ilmu penting khsusunya dibidang dunia Broadcast atau public Speaking.
“Seneng banget deh bisa terpilih dan bergabung di komunitas ini, banyak pelajaran berharga yang saya kira bisa menjadi salah satu modal hidup saya," ujar Matius.
"Di sini kita mengetahui bagaimana tahap-tahap menjadi seorang penyiar yang baik, bagaimana cara berkomunikasi yang bagus dan banyak lagi,” tuturnya.
Anggota Komunitas Sore Ceria lainnya, Nurul Yasmin (17), pelajar kelas Tiga SMA Negeri 10 Bandar Lampung juga mengatakan hal yang sama, bahwa dengan bergabung dengan komunitas tersebut, dirinya mengaku banyak mengalami perubahan dalam pola berfikirnya.
“Ternyata bidang broadcast itu penting untuk bisa dikuasai atau dipahami oleh tiap orang, di mana di sini kita dapat mempelajari attitude, bisa merasakan bagaimana menjadi seorang penyiar radio yang otomatis didengar oleh ratusan bahkan ribuan orang, penguasaan vokal yang baik, dan yang pasti kemampuan public speaking kita di sini akan terasah dengan baik,” ujar Nurul.
Di dalam Komunitas Sore Ceria, para calon penyiar pelajar tersebut akan diseleksi dengan kuota perekrutan yang dibuka setiap tahunnya sebanyak 25 sampai 30 orang.
Setelah terpilih, calon penyiar tersebut akan menjalani program training yang dijalani selama satu sampai tiga bulan, tahap-tahap yang akan dilalui calon penyiar berupa pelajaran materi maupun praktik. (*)