AS-Rusia Takkan Berani Gempur Markas ISIS Ini

2016-01-23 119

PARA petinggi ISIS memiliki tempat persembunyian yang tidak akan bisa digempur oleh pasukan koalisi anti teror manapun, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Markas teraman itu, yakni di bawah bendungan Tabqa.
Para ahli mengatakan air bah akan menenggelamkan Suriah dan Irak apabila bendungan Tabqa, yang dibangun sepanjang 4,5 kilometer dengan tinggi 182 meter, dihancurkan.

Kondisi inilah yang dimanfaatkan para komandan perang ISIS untuk berlindung. Mereka tahu bahwa pasukan Inggris (RAF), AS dan jet tempur Rusia sekalipun tidak akan mengebom wilayah tersebut karena takut menjadi penyebab banjir bandang di dua negara Timur Tengah sekaligus.

"Jika bendungan tersebut pecah, itu akan membanjiri sebagian besar Irak dan otomatis memutus pasokan listrik untuk semua kawasan di Suriah timur. Itu merupakan bencana ekologis untuk Irak dan bencana kemanusiaan untuk Suriah," terang pakar bendungan, Ariel Ahram, seorang profesor di Universitas Virginia Tech di AS, seperti disitat dari Mirror, Sabtu (23/1/2016).

Bendungan Taqba berlokasi 40 kilometer di sebelah barat Raqqa, markas utama ISIS di Suriah dan berada di bawah kendali kelompok militan tersebut sejak 2013.

Waduk raksasa yang dibangun dengan bantuan Rusia pada 1970-an itu sanggup mengendalikan aliran Sungai Efrat ke tenggara Suriah dan Irak utara.

Sedikitnya 11 bendungan besar mengontrol aliran Sungai Efrat di Turki, Suriah dan Irak. Sebagian besar berfungsi untuk pengairan atau irigasi dan menghasilkan pembangkit energi untuk ketiga negara yang bertetangga dekat itu.

Selain digunakan sebagai tempat persembunyian, banyak tahanan penting juga dikurung di sana. Terutama mereka yang ingin disembunyikan dari AS dan pemerintah lainnya. Sebab kawasan itu dijaga ketat oleh anggota ISIS yang berasal dari keturunan asing, pos-pos pemeriksaan didirikan di sepanjang lokasi, sehingga menyulitkan intelijen luar untuk menyusup ke dalamnya.

Pesawat tempur AS dikabarkan pernah mencoba turun ke sana, ketika membantu Irak merebut kembali Mosul. Akan tetapi, hanya angkatan darat yang dikirim ke lokasi guna meminimalisir kerusakan yang mungkin ditimbulkan jika menggunakan serangan udara.

(okezone.com)

Free Traffic Exchange