TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi balap liar makin meresahkan di Jakarta.
Setiap pekan aksi balap liar terjadi di mana-mana.
Kini muncul rencana dari polisi mewadahi balap liar.
Sehingga nantinya para pebalap liar dapat diarahkan untuk mengikuti kegiatan balap jalanan yang dibuat organisasi tersebut.
Rapat pembentukan wadah balap liar di jajaran Polda Metro Jaya pun dilakukan, Selasa (12/1/2016).
Rapat dipimpin Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Risyapudin Nursin.
Utusan dari instansi lain pun datang, seperti dari Kesbangpol, Dinas Olahraga dan Pemuda, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ikatan Motor Indonesia (IMI), Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan beberapa lainnya.
Hasil rapat setuju menjadikan Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, serta Ketua DPRD DKI Jakarta menjadi pelindung dalam struktur organisasi kepengurusan balap kendaraan bermotor di wilayah DKI Jakarta.
Sedangkan ketua organisasi dipilih Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Risyapuddin Nursin.
Lalu Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta sebagai wakil ketua.
Jabatan sekretaris diberikan kepada Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta.
Posisi bendahara diserahkan kepada Ketua IMI DKI Jakarta.
Kemudian seluruh peserta rapat juga sepakat penyelenggaraan tak memakai dana pemerintah dan polisi, namun akan digunakan dana dari sponsor.
Tugas pencarian dana diberikan kepada Kepala Bidang Olahraga Ikatan Motor Indonesia (IMI) DKI Jakarta yang dijadikan seksi event.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Risyapuddin Nursin mengatakan, untuk lokasi balap, nantinya akan dipakai lokasi-lokasi yang kini kerap dipakai pemuda Jakarta melakukan balap liar.
"Nanti akan kita upayakan car free night di lokasi-lokasi tersebut," ujar Risyapuddin kepada wartawan usai rapat.
Ia menambahkan, untuk Jakarta Pusat akan digunakan lokasi balap liar di Jalan Asia-Afrika ataupun di kawasan Monas dan Lapangan Banteng.
Kemudian di Jakarta Utara akan dipakai lokasi balap liar di Kemayoran atau Jalan Benyamin Sueb.
Sedangkan di Jakarta Timur akan digunakan lokasi Taman Mini yang kini kerap jadi tempat balap liar.
Lebih lanjut, Risyapuddin mengatakan, nanti cara ini diharapkan akan menjadi wadah para pebalap liar untuk beraksi dan akan diajarkan cara balapan yang benar oleh para ahli. (*)