TEMPO.CO, Aksi unjuk rasa belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Serang Utara, atau Gamsut, Jumat Siang berakhir ricuh. Sekitar 5 orang mahasiswa diamankan pihak kepolisian karena memancing kerusuhan di depan Pendopo Bupati Serang Banten saat melakukan aksi unjuk rasa.
Kericuhan terjadi setelah para pendemo memaksa untuk bertemu dengan Penjabat Bupati Serang Hudaya Latuconsina untuk menyampaikan aspirasi. Mahasiswa mendorong petugas kepolisian yang berjaga. Akibatnya pihak kepolisian langsung bereaksi dan mengamankan sekitar beberapa pendemo yang terus melakukan perlawanan.
Beberapa pendemo juga sempat menjadi bulan-bulanan petugas kepolisian yang tersulut emosinya, sebelum akhirnya digelandang ke truk Dalmas. Sebanyak 5 orang pendemo diamankan petugas kepolisian mereka langsung dibawa ke Mapolres Serang untuk diinterogasi.
Aksi mahasiswa awalnya dilakukan di depan kantor KPU Kabupaten Serang Banten, namun karena tidak ditanggapi akhirnya mereka melanjutkan aksinya ke Pendopo Bupati Serang.
Dalam aksi mahasiswa yang dilakukan di depan KPU Kabupaten Serang Banten, mahasiswa membawa keranda mayat dan melakukan shalat ghoib berjamaah sebagai simbol matinya demokrasi KPU Kabupaten Serang sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang dianggap mahasiswa tidak transparan.
Dalam aksi ini, mahasiswa menuntut agar KPU Kabupaten Serang Banten dapat bertindak independen terhadap dua pasangan calon dan transparan dalam penggunaan anggaran penyelenggaraan pilkada yang lebih dari 38 miliar rupiah.
Jurnalis Video: Darma Wijaya
Editor dan Narator: Ngarto Februana
